Khutbah Jum'at Singkat: Jadilah Muslim Yang Sempurna (Kaaffah)
KHUTBAH I
JADILAH MUSLIM YANG SEMPURNA
الحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ جَعَلَ
التّقْوَى خَيْرَ الزَّادِ وَاللِّبَاسِ وَأَمَرَنَا أَنْ تَزَوَّدَ بِهَا لِيوْم
الحِسَاب اَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ رَبُّ
النَّاسِ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
المَوْصُوْفُ بِأَكْمَلِ صِفَاتِ الأَشْخَاصِ. اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ
عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُوْلاً نَبِيًّا،
وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أجمعين وسَلّمْ تَسليمًا كَثِيرًا، أَمَّا بَعْدُ،
فَيَا
أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ، اُوْصِيْنِيْ نَفْسِىْ وَإِيَّاكُمْ
بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.
Kaum Muslimin Rahimakullah
Marilah kita senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah. Haqqo tuqotihi dengan sebenar-benar taqwa, dalam artian berusaha menjalankan semua perintah dan meninggalkan laranganNya, dan janganlah kita sekali-kali meninggalkan dunia ini, kecuali dalam keadaan beragama Islam dan khusnul khotimah.
Kaum Muslimin Rahimakumullah
Suatu saat ketika Syaikh Muhammad Abduh, ulama besar
Mesir, geram terhadap dunia Barat yang menganggap Islam itu sebagai agama yang
kuno dan terbelakang. Kepada seorang filosof Prancis yang bernama Renan dengan
tegas dan lantang, Syaikh Muhammad Abduh menjelaskan bahwa Islam adalah agama
yang hebat. Cinta ilmu dan mendorong kemajuan dan sederet kehebatan Islam yang
lain.
Mendengar penjelasan Syaikh Muhammad Abduh, Renan
menjawab dengan enteng, “Saya tahu dan paham betul akan kehebatan
nilai-nilai ajaran Islam sebagaimana yang tertulis di dalam Al Quran. Tapi,
tolong tunjukkan satu saja komunitas muslim atau negara Islam yang bisa
menunjukkan kehebatan Islam itu.” Mendapat tantangan seperti ini, Syaikh
Muhammad Abduh pun terdiam karena tidak mampu menjawab.
Sekelompok ilmuan dari sebuah universitas, George
Washington University, merumuskan nilai-nilai ajaran Islam seperti yang
tertulis di dalam Al Quran. Dan hasilnya, ditemukan lebih dari 100 nilai-nilai
ajaran Islam seperti jujur, ikhlas, kerja keras, disiplin, tertib, bersih,
aman, amanah, toleran, saling menghargai, dan lebih dari seratus nilai ajaran
yang lain yang bersifat universal, yang berarti bisa diamalkan baik oleh muslim
maupun nonmuslim.
Dengan sederet nilai ajaran Islam tersebut, tidak
heran ketika Syaikh Muhammad Abduh berkunjung ke Prancis, beliau berkomentar,
“Aku tidak melihat muslim di sini, tapi aku merasakan nilai-nilai ajaran Islam.
Sementara di Mesir, aku melihat banyak sekali muslim tapi aku tidak merasakan
nilai-nilai ajaran Islam.”
Maksud dari ucapan Syaikh Muhammad Abduh tersebut,
dia tidak melihat muslim di Prancis. Karena memang mayoritas penduduk Prancis
itu nonmuslim. Tetapi dia merasakan nilai-nilai ajaran Islam itu diamalkan,
dipraktikkan oleh orang-orang Prancis. Sehingga begitu jujur pemerintahannya,
begitu disiplin lalu lintasnya, begitu tertib lingkungannya, begitu bersih
sungainya, dan sederet amalan-amalan nilai ajaran Islam yang lain.
Pengalaman serupa dirasakan oleh Profesor Afif
Muhammad, seorang cendekiawan muslim ketika sedang berada di Negara Kanada.
Negara Kanada menurut sebuah survei, menduduki peringkat kelima sebagai negara
yang paling islami di dunia.
Profesor Afif Muhammad heran, di sebuah kota ia
tinggal, tidak ada rumah yang dikunci pintunya walaupun sedang ditinggalkan oleh
penghuninya. Artinya, rumah itu kosong. Ketika ditanyakan kepada penduduk
setempat, mengapa rumah tidak dikunci ketika ditinggal. Pertanyaan ini justru
dijawab dengan pertanyaan lain oleh penduduk Kanada, “Mengapa harus dikunci?”.
Saking amannya.
Begitu pula pengalaman seorang ketua ormas Islam yang besar, masih di Negara Prancis. Suatu ketika kameranya tertinggal di halte bus. Halte bus ini adalah tempat publik, siapa saja pasti berlalu lalang di tempat itu. Dan dia baru ingat kameranya tertinggal, beberapa jam kemudian. Maka ia segera menuju halte bus, di mana ia berangkat. Dan subhanallah, ternyata kameranya masih ada dan tidak bergesar sedikit pun dari tempat semula.
Kaum Muslimin Rahimakumullah
Kita tahu bahwa kata “iman” itu memiliki akar kata
yang sama dengan “aman”. Artinya, seharusnya ketika kita berada di lingkungan
orang yang beriman, kita akan merasa aman. Tetapi penduduk Kanada merasa aman,
walaupun mungkin tinggal di lingkungan orang yang -bisa jadi- tidak
beriman. Sementara kita di sini, mungkin tidak merasa aman walaupun tinggal di
lingkungan orang yang beriman. Di Kanada, kamera milik seorang tokoh, tentu
harganya mahal tetapi tetap tidak diambil dan disentuh. Sementara di sini,
sandal japit pun bisa hilang di rumah Allah Yang Maha Melihat dan Maha
Mengetahui.
Kaum Muslimin Rahimakumullah
Sesungguhnya seorang muslim itu dilihat bagaimana
akhlaknya. Di dalam Al Quran dan Hadis tidak ada keterangan yang menyebutkan
bahwa muslim yang baik adalah yang paling khusyu’ salatnya
atau yang paling bagus puasanya atau yang paling mabrur hajinya.
Belum ada keterangan seperti itu. Tetapi hampir semua yang dijelaskan oleh
kanjeng Nabi SAW bahwa sebaik-baik muslim itu dilihat dari akhlaknya.
Misalnya dawuh beliau, khoiru an-nas ‘anfa’uhum li an-nas. Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain. Jadi tanda-tanda keislaman seseorang, keimanan seseorang, tidak diukur dari ibadahnya. Tetapi diukur dari akhlaknya.
Atau dawuh beliau,
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ، فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ، فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَسْكُتْ
Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya dia memuliakan tamu. Memuliakan tetangga. Berkata yang baik, atau kalau tidak bisa berkata baik daripada membuat sakit hati orang lain lebih baik diam. Ini ukuran keimanan seseorang. Karena itu, yang dijadikan di dalam Al Quran dan Hadis, semua itu adalah indikator-indikator yang harus kita lakukan dan amalkan.
Umat Islam adalah sebaik-baik umat. Allah berfirman:
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ
لِلنَّاسِ تَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ
وَتُؤْمِنُوْنَ بِاللهِ، وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ،
مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُوْنَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُوْنَ
Engkau adalah sebaik-baik umat yang dilahirkan bagi manusia. Cirinya sebaik-baik umat adalah, melakukan perbuatan ma’ruf. Melakukan kebaikan. Dan menjauhi, meninggalkan kemungkaran. Ini adalah ciri sebagai umat terbaik. Karena itu, kita berusaha untuk amar ma’ruh nahi munkar ini. Tentu ketika kita ber-amar ma’ruf dengan yang ma’ruf juga. Bahkan nahi munkar pun dengan cara yang ma’ruf. Bukan nahi munkar dengan cara yang mungkar pula.
Banyak mungkin, saudara-saudara kita yang sudah ber-amar
ma’ruf tapi masih belum bisa meninggalkan kemungkaran. Banyak orang
yang salat, tapi masih suka berbohong. Banyak orang yang berpuasa, tapi masih
menyakiti saudara dan tetangga. Banyak orang yang pergi haji dan umrah
berkali-kali tapi sangat bakhil. Ini namanya nyamar ma’ruf nyambi
munkar (berdalih berbuat baik tapi disertai berbuat kemungkaran).
Berbuat baik, iya. Tetapi perbuatan yang tidak baik juga dikerjakan.
Maka, kejayaan seorang muslim sesungguhnya adalah
pada akhlaknya. Terakhir, Syaikh Basuni pernah mengirim surat kepada Sayyid
Muhammad Rasyid Rida. Isi suratnya berupa pertanyaan, li madza
taakhkhara al-muslimun wa taqaddama ghoiruhum. Kenapa umat Islam itu
mundur, sementara umat lain mengalami kemajuan.
Dari keterangan panjang lebar yang disampaikan oleh Sayyid Muhammad Rasyid Rida, jawabannya ternyata sederhana. “Umat Islam akan mundur kalau mereka meninggalkan nilai-nilai ajaran Islam. Meninggalkan kejujuran, keikhlasan, keadilan, kebersihan, dan sederet nilai-nilai ajaran Islam yang lain. Maka mereka akan mundur.”
Kaum Muslimin Rahimakumullah
Maka saya mengajak kepada diri saya sendiri dan
umumnya pada para jamaah semua. Mari kita raih kejayaan Islam, dengan menjadi
seorang muslim yang islami. Seorang muslim yang mengamalkan nilai-nilai ajaran
Islam. Udkhulu fi as-silmi kaffah, jadilah seorang muslim yang
sempurna. Semoga bermanfaat, khususnya bagi diri saya dan umumnya bagi para
jamaah semua.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي
اْلقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ مِنَ اْلأٓيَةِ
وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ
هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَاسْتَغْفِرُوْا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
KHUTBAH II
اَلْحَمْدُ
ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا
وَالدِّيْنِ.
أَشْهَدُ
أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ
مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
اللّهُمَّ
صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ألِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ
وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.
أَمَّا
بَعْدُ، فَيَا عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ
فَازَ الْمُتَّقُوْنَ، وَأَحُثُّكُمْ عَلَى طَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُرْحًمُوْنَ.
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ اْلقُرْآنِ
الْكَرِيْمِ: يَاأَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ
وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ، وَقاَلَ رَسُوْلُ اللهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اتَّقِ اللَّهِ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعْ
السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ. صَدَقَ
اللهُ الْعَظِيْمُ وَصَدَقَ رَسُوْلُهُ النَّبِيُّ الْكَرِيْمُ وَنَحْنُ عَلَى
ذلِكَ مِنَ الشَّاهِدِيْنَ وَالشَّاكِرِيْنَ وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ
الْعَالَمِيْنَ
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ
يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ
وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا. اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ
وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْياَءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ إِنَّكَ
سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَقَاضِيَ الْحَاجَاتِ
رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا
أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ
عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ
لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا
فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا
حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار.
عِبَادَ
اللهِ! إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي
الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ
لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ، فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ
وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ
وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
أقيموا الصلاة
Post a Comment for "Khutbah Jum'at Singkat: Jadilah Muslim Yang Sempurna (Kaaffah)"
Beri Komentar Yuk